Kamis, 31 Oktober 2019

Ayah Kandung Dibunuh Jasadnya Dikubur di Septic Tank dan Dicor Semen


Tegal – Wahudin (28) hingga tega membunuh ayah kandungnya sendiri, Rahadi (58), warga Desa Kendayakan, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, dengan sadis.
Setelah menghabisi nyawa ayahnya dengan sebilah kapak, Wahudin mencoba menghilangkan jejak dengan membuang jasad ayahnya ke dalam septic tank dan menutupnya dengan adukan semen.
Perbuatan itu dilakukan Wahudin pada Selasa, (29/10/2019) di kediaman korban sebelum akhirnya menyerahkan diri ke pihak kepolisian.
Pelaku selama ini tinggal bersama ayah dan ibunya di RT 1, RW 2, Desa Kendayakan, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal.
Jasad Rahadi, pertama kali ditemukan oleh istrinya atau ibu pelaku, Sariah (56), pada malam harinya dalam keadaan terbungkus tikar di dalam septic tank di samping rumahnya.
Sariah mengaku, awalnya ia merasa terkejut ketika pulang ke rumahnya usai berkunjung ke rumah anak lainnya dan melihat ceceran darah di dalam rumah.
“Kaget, saya tidak menyangka sama sekali,” ungkap Sariah, Rabu (30/10/2019).
Karena curiga, ia mencoba menelusuri hingga menemukan suaminya di dalam septic tank.
Melihat itu, dirinya histeris hingga memancing warga lainnya untuk datang.
Oleh warga, temuan itu kemudian dilaporkan ke Polsek Warureja, Polres Tegal. Petugas yang datang kemudian langsung mengevakuasi jasad korban di bawa ke RSUD Suradadi.
Kasatreskrim Polres Tegal AKP Gunawan Wibisono mengungkapkan, pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta meminta keterangan para saksi.
Sebilah senjata tajam yang sempat dibuang pelaku juga turut diamankan sebagai barang bukti.
Dia mengemukakan, korban mengalami luka sayatan di leher dan dadanya.
Pelaku sempat menghilangkan jejak dengan memplester dengan adukan semen untuk menutup lubang septic tank.
Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa Wahudin mengalami gangguin jiwa.
Informasi itu disampaikan Kapolsek Warureja Iptu Nugroho Santoso, yang menyatakan pelaku kerap bolak balik ke rumah sakit untuk pemeriksaan kejiwaan.
“Pelaku itu diduga mengalami gangguan jiwa. Bolak balik ke rumah sakit untuk periksa kejiwaan,” kata Nugroho, saat mengamankan jalannya autopsi jenazah Rahadi oleh Tim DVI Polda Jateng, di makam desa setempat, Kamis (31/10/2019).
Meski demikian, saat berkomunikasi, Wahudin seperti layaknya orang normal.
Hanya saja, pelaku pernah datang ke polsek dan meminta diantar untuk berobat ke rumah sakit. Saat itu, pelaku mengaku stress.

0 comments:

Posting Komentar