PROMO LAPAK POKER

GEBYAR AKHIR TAHUN 2019

PROMO LAPAK DEWA

BONUS DEPOSIT SETIAP HARI

FREE LUCKY SPIN LAPAK POKER

HADIAH JUTAAN TANPA ZONK.

LAPAK DEWA

BONUS NEW MEMBER

LAPAK POKER

BONUS MEMBER BARU DAN DEPOSIT

Sabtu, 02 November 2019

Suami Istri Ditemukan Tewas Tergantung di Bawah Jembatan


kabarkanews.com - Sepasang suami-istri ditemukan tergantung tak bernyawa di bawah Jembatan Talihoran, Sungai Kalundang, Dusun Aek Nauli, Desa Kampung Padang, Pangkatan, Labuhan Batu, Sumut, Sabtu (2/11) pagi. Polisi masih menyelidiki kejadian ini.

Dua orang yang ditemukan tewas yakni Herman Ginting (58) dan istrinya Sarinah (56). Mereka terdata sebagai warga Dusun Tasik Dua, Desa Pasir Tuntung, Kota Pinang, Labuhan Batu Selatan. Namun mengontrak di sekitar Desa Kampung Padang.

"Keduanya merupakan pasangan suami-istri," kata Kapolsek Bilah Hilir, Iptu Krisnat Indratno.

Dia memaparkan, jasad Herman dan Sarinah pertama kali ditemukan 2 warga, Hendra Polo Sianturi dan Amo Nainggolan. Kedua karyawan PT PMKS PT Sepadan ini tengah melintas di atas jembatan menuju tempat kerjanya, sekitar pukul 06.45 Wib.

Saksi awalnya melihat satu tubuh tergantung tak bergerak di bawah jembatan. Setelah dilihat lebih teliti, ternyata ada dua tubuh yang tergantung. Laki-laki dan perempuan, yakni Herman dan Sarinah.

Penemuan jasad keduanya membuat heboh warga sekitar heboh. Polisi yang dihubungi langsung tiba di lokasi untuk melakukan penyelidikan dan mengevakuasi jasad pasutri itu.

Polisi masih melakukan mengumpulkan data dan keterangan terkait kejadian ini. Mereka juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Untuk motif dan penyebab kematian, kita belum bisa simpulkan. Masih dalam penyelidikan dan petugas masih terus mengumpulkan keterangan," tutup Krisnat.

Tidak Bisa Tua, Seorang Pria 34 Tahun Tapi Berwajah Bocah


kabarkanews.com - Wajah Seorang lelaki berusia 34 tahun di China terlihat seperti anak-anak setelah dia mengalami kecelakaan yang menyebkan otaknya terluka berusia enam tahun.

Naman pria itu melansir Daily Mail, Jumat (1/11/2019) Zhu Shengkai dari provinsi Hubei. Ia mengklaim tubuhnya berhenti tumbuh setelah kepalanya terkena batu saat masa kecil.

Pria itu, yang berprofesi sebagai petani dan penata rambut itu berkata, "Saya masih seperti anak kecil, oleh karena itu saya tidak bisa punya istri atau anak.” Ia bercanda, “Saya tidak bisa menjadi tua."


Berbicara kepada media China dari rumahnya di sebuah desa dekat kota Wuhan, Zhu mengatakan, "Meskipun saya berusia 34 tahun, fungsi tubuh saya masih belum matang, seperti anak-anak."

Dia mengatakan dia sering dikira masih bocah karena suara dan penampilannya yang seperti anak kecil.

Zhu mengatakan dia terkena lemparan batu saat bermain.

Dia mengatakan dia diberitahu oleh dokter bahwa dia menderita luka di kelenjar pituitari—bagian otak yang melepaskan hormon yang mengontrol pertumbuhan dalam tubuh.

Namun karena kurangnya layanan kesehatan pada 1980-an di pedesaan China, kondisinya tidak pernah dirawat dengan baik.

Menurut pria itu, kepalanya tidak berdarah setelah usai terkena batu, jadi dia tidak terlalu memikirkannya.

Namun pada malam yang sama, ia mulai mengalami demam tinggi dan kondisi itu terus berlangsung selama tiga hari.

Orang tuanya membawanya ke klinik setempat dan ditemukan ada darah yang membeku di otaknya. Ahli bedah mengangkat benjolan Zhu dan orang tua Zhu mengira dia telah sembuh.

Zhu hidup tiga tahun ke depan dengan cara yang riang seperti anak-anak lain. Tetapi ketika dia berusia sembilan tahun, dia menemukan bahwa dia tidak tumbuh lebih tinggi. Selain itu, tubuhnya tetap sama dengan dirinya yang berusia enam tahun.

Setelah mengunjungi rumah sakit yang lebih besar, dia diberi tahu bahwa kelenjar pituitarinya telah rusak.

Dia mengikuti perintah dokter dan minum obat selama lima tahun, tetapi tidak ada perubahan yang diamati. Dia tidak pernah melewati masa puber.

Zhu sekarang mencari nafkah dengan menanam tanaman. Dia juga membuka salon rambut untuk memotong rambut tetangganya.

Pria itu frustrasi dengan kenyataan bahwa tubuhnya masih berfungsi seperti anak enam tahun, yang membuatnya tidak mungkin memiliki keluarga sendiri.

“Saya melihat yang lain [seusia saya] semua memiliki kerutan di wajah mereka, tetapi wajah saya masih lembut dan bebas kerut. Akan bagus juga jika aku bisa terlihat seperti ini ketika aku tua.”

Ikan Patin Berenang di Jalan Raya Bikin Heboh Warga


kabarkanews.com - Singkawang, Ribuan ikan jenis patin berhamburan di jalan, tepat di perempatan Jalan Niaga dan Jalan Saman Bujang, Kelurahan Pasiran, Singkawang Barat, Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Kamis (31/10/2019).

Ikan-ikan ini tumpah dari truk yang mengangkutnya. Kejadian ini sontak menghebohkan pengendara maupun warga sekitar. Mereka pun langsung membantu memungut ikan itu, untuk dimasukan kembali ke truk. Sebagian ikan juga dibagikan ke warga yang menolong.

Pelen, warga Condong Dalam yang berada di lokasi mengatakan, dirinya dan warga sekitar kaget saat tiba-tiba banyak ikan yang bergelimpangan di jalan. "Kita tidak tahu awalnya. Tiba-tiba saja bak truk terbuka dan ribuan ikan tumpah ke jalan," ungkapnya.

Adanya ikan yang "berenang" di jalan ini, mengundang warga datang membantu. Termasuk Pelen. "Saya dan warga lainnya menangkap ikan lalu memasukkan kembali ke truk. Pakai alat seadanya dari tangan, karung maupun kantong plastik," ujarnya.

Ia menambahkan, truk tersebut awalnya dari arah Terminal Singkawang. Kemudian saat di perempatan jalan tersebut, bak belakang truk terbuka. "Di dalamnya kan banyak air dan penuh ikan. Lalu tumpah ke jalanan. Namun kita tidak tahu pasti penyebabnya," paparnya.

Selain warga, kata Pelen, kepolisian juga ikut membantu evakuasi ikan itu ke dumbtruk. "Alhamdulillah pemilik ikan baik hati. Jadi kami yang ikut bantu kecipratan diberi ikan," ujarnya.

Pria berusia 56 tahun ini melanjutkan, sekitar 30 menit ikan-ikan yang bergelimpangan di jalan itu berhasil dievakuasi. Dan, aktivitas lalu lintas yang sempat tersendat pun kembali normal.

Jumat, 01 November 2019

Kapal Selam Inggris Ditemukan di Pantai Malta Setelah Hampir 80 Tahun Hilang


kabarkanews.com - Valetta, Sebuah kapal selam yang hilang selama hampir 80 tahun telah ditemukan. HMS Urge meninggalkan Malta menuju pantai utara Mesir pada 27 April 1942 di tengah kancah Perang Dunia II dan tidak pernah terlihat lagi.

Kapal selam yang diadopsi oleh warga Kota Brigend, Wales itu secara resmi dilaporkan hilang pada 29 April 1942. HMS Urge ditemukan oleh tim survei arkeologi kelautan dari University of Malta. Profesor Timmy Gambin mengatakan bahwa bangkai kapal itu "dalam kondisi yang benar-benar fantastis".

"Ia (HMS Urge) duduk tegak di dasar laut, sangat bangga, ke arah yang diperintahkan untuk pergi, ke Alexandria," katanya kepada BBC.

Universitas mengatakan hasil pencariannya "membuktikan tanpa keraguan bahwa pada 27 April 1942 HMS Urge menabrak sebuah ranjau Jerman ketika meninggalkan pangkalan kapal selam Inggris di puncak pengepungan Malta oleh pasukan Jerman dan Italia di PD2". Tidak ada yang selamat.

Universitas menambahkan bahwa bangkai kapal itu berada "pada kedalaman 427ft (130m) di dasar laut, senjata deknya menghadap ke depan".

Pada 2015, kapal selam itu pernah keliru diduga telah ditemukan di lepas pantai Libya.

Upacara diharapkan akan diadakan tahun depan, ketika lokasi puing kapal itu akan dinyatakan sebagai kuburan perang resmi.

Francis Dickinson, yang merupakan bagian dari tim pencarian, adalah cucu dari komandan HMS Urge, Lt Cdr Tomkinson.

"Keluarga saya selalu ingin tahu di mana HMS Urge dan tempat peristirahatannya yang gagah berada," kata Dickinson sebagaimana dilansir BBC.

"Berkat proyek ini, kita sekarang tahu di mana dan bagaimana kapal selam ini hilang setelah memiliki begitu banyak pencapaian."

Pada 1941 ada "pekan kapal perang" nasional yang mengumpulkan uang untuk memenuhi biaya penyediaan mesin dan kendaraan militer untuk perang. Bridgend menyumbang sekitar £300.000 untuk pendanaan itu dan kota tersebut mengadopsi kapal selam HMS Urge bersama dengan dua kapal perang lainnya.